Rabu, 14 Juli 2010

Mempersiapan Supervisi Keuskupan Agung Semarang

Pada tahun ini, Gereja Katolik Santa Maria Kartasura mendapat kesempatan menerima supervisi dari tim supervisi Keuskupan Agung Semarang, yaitu pada tanggal 30 Agustus 2010 pukul 16.00 - 20.30 wib. Kesempatan ini terjadi tiga tahun sekali dalam rangka semakin meningkatkan tata pastoral dan tata administrasi-keuangan serta harta benda Gereja agar semakin kredibel, transparan, akuntable dan sekaligus relevan dan signifikan bagi jaman sekarang. Melalui supervisi tersebut, Gereja Santa Maria dapat melihat harapan dan kecemasan, kemajuan sekaligus hal-hal yang masih perlu dikembangkan agar semakin menjadi Gereja yang Hidup dan Visioner, selaras dengan visi dan misi Keuskupan Agung Semarang, yang dirumuskan secara kontekstual dalam Gereja Konkrit, Paroki Santa Maria Kartasura


Dalam kerangka itulah, selama mempersiapkan kunjungan tim supervisi tersebut, Gereja Santa Maria Kartasura pada umumnya, dan secara khusus Dewan Paroki Santa Maria Kartasura yang baru mulai mempersiapkan diri dengan berbagai macam kegiatan termasuk refleksi dan evaluasi terhadap tata pastoral dan tata administrasi-keuangan dan harta benda Gereja.

REFLEKSI BERDASARKAN DATA

Kemajuan-kemajuan tentu sangat dirasakan oleh umat terlebih dalam berbagai macam pelayanan pastoral dan tata kelola administrasi dan keuangan paroki. Namun, apa yang dirasakan tersebut tentu perlu dituangkan dalam refleksi eklesiologis yang mendasarkan diri pada data-data yang ada. Atau dengan kata lain, refleksi eklesiologis yang dihasilkan perlu didukung secara konkrit dengan data yang ada di paroki.

Semoga dengan supervisi yang telah berlangsung secara rutin dan teratur oleh tim supervisi keuskupan ini, Paroki-Paroki di dalam persekutuan Gereja Lokal Keuskupan Agung semarang semakin dapat menampakkan Kerajaan Allah yang memerdekakan yang ditandai dengan kepedulian dan belarasa Gereja terhadap kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel, dengan semakin terlibat dan berbagi berkat.

Berkah Dalem.

Minggu, 04 Juli 2010

Nyumbang Greja, Penggalangan Dana Tanah

Minggu, 4 Juli 2010 Panitia Penggalangan Dana Tanah kembali mengadakan pertemuan untuk melihat dan sekaligus melaporkan "progress report" dari dana tanah yang terkumpul sampai dengan hari ini. ada kegembiraan namun juga ada kecemasan terpantul dari wajah setiap panitia penggalanan karena waktu yang semakin mendekat untuk proses pelunasan pembayaran tanah yang telah dibeli. Tekad bulat, sehati sejiwa, menjadi semangat bersama untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan yaitu terlunasinya pembayaran dana tanah pada waktunya. ada banyak niat yang dimunculkan, semoga terlaksana dengan baik. Mengetuk hati umat untuk semakin terlibat merupakan langkah dan semangat yang terus menerus ditumbuhkan agar, tidak hanya panitia melainkan juga seluruh umat Allah Paroki Santa Maria Kartasura pada khususnya, dapat saling berbagi milik untuk kelangsungan hidup Gereja terutama demi terlunasinya pembayaran dana tanah.

apa yang bisa dilakukan? ada banyak hal yang telah dilakukan selama beberapa bulan ini, antara lain membuka kesempatan bagi seluruh umat untuk memberikan DANA TALANGAN TANAH maupun juga lebih-lebih SUMBANGAN TANAH. sampai hari ini, dana talangan sudah dianggap cukup karena jumlah dana talangan yang terkumpul sudah mencapai ambang batas kemampuan paroki untuk mengembalikannya, maka ditutup. sedangkan untuk sumbangan tanah masih terus dibuka kesempatan bagi seluruh umat, maupun juga siapapun yang terketuk hatinya untuk menyatakan dan mewujudkan kemurahan hati Allah bagi sesama, bagi Gereja. Ada berbagai macam cara yang telah dilakukan oleh panitia untuk mengumpulkan sumbangan tanah ini, baik melalui kolekte-kolekte misa lingkungan dan misa ujub, ngamen kepada umat lingkungan, sumbangan khusus umat, bazar tanah, penjualan buku-buku dan souvenir dalam rangka dana tanah.

Panitia dan romo paroki, tetap mengharapkan bantuan dan sumbangan dari seluruh umat dan siapapun yang berkehendak baik untuk ambil bagian dalam kemurahan hati Allah untuk membantu Gereja, seperti yang juga dilakukan oleh komunitas Gereja Perdana..."mereka sehati sejiwa untuk saling berbagi milik demi kebaikan bersama". Begitu pula, santo Paulus kepada jemaat-jemaatnya di berbagai wilayah juga mengembangkan semacam "kolekte Paulus" dimana satu wilayah diberi kesadaran bahwa memperhatikan wilayah lain yang berkekurangan. inilah Gereja, inilah persekutuan atau paguyuban murid-murid Yesus Kristus yang sejati, yang telah dikembangkan oleh komunitas Gereja Perdana, yang untuk pertama kalinya disebut "Kristen".

semoga banyak umat yang terketuk hatinya untuk mewujudkan kemurahan hati Allah untuk membantu pembayaran tanah tanggal 11 Agustus yang akan datang.

"Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita." (2Kor 9:7)